Upacara Troen Bak Tanoeh atau disebut juga
upacara turun tanah merupakan sebuah tradisi masyarakat Aceh yang mengsimbolkan
pada kesucian ibu bayi yang baru saja melewati masa persalinan. Dalam prosesi
upacara ini juga melibatkan bayi yang baru lahir, di mana pada saat upacara
berlangsung bayi dibawa ke luar rumah. Ibu yang baru melahirkan dianggap Upacara Kelahiran Masyarakat Aceh
Masyarakat Aceh dalam menilai atau
menghargai sisi kehidupannya selalu diwujudkan dengan perayaan, salah satunya
upacara kelahiran. Dimana upacara ini meliputi beberapa tahap baik dari
peralatan, tata laksana dan nilai budaya yang terkandung dalam upacara tersebut.
1.
Tahapan Melamar (Ba Ranup)
Ba Ranup merupakan suatu tradisi turun temurun
yang tidak asing lagi dilakukan dimana pun oleh masyarakat Aceh, saat seorang
pria melamar seorang perempuan.
Troen u Laoet atau turun ke laut
merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Aceh Pidie di
setiap memulai turun ke laut yang juga diselingi dengan acara
Troen u Blang atau turun sawah
merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Aceh Pidie di
setiap memulai penanaman baru di sawah atau ladang diselingi dengan khanduri
atau kenduri untuk dapat berkah hasil yang maksimal.
Awal mula Sumang tidak diketahui sejak
kapan, karena sudah ada sejak jaman dahulu. Yang jelas Sumang lahir pada saat
pemuda pemudi sudah mulai meninggalkan atau melanggar adat istiadat Gayo.
Adapun pengertian dari Sumang adalah suatu aturan yang tidak boleh
dilakukan atau dikerjakan. Read
the rest of this entry…
Peutroen atau turun tanah ini
hal yang tidak aneh dilakukan oleh masyarakat Pidie dan masyarakat lainnya di
dunia. Kegiatan ini dilakukan apabila seorang keluarga mendapatkan generasi
baru atau kata lain lahirnya seorang anak baik dia putra atau putri. Kegiatan
ini merupakan anjuran baik dari segi adat atau agama untuk dapat berkah yang
baik untuk masa depan anak.
Peusijuek merupakan
serangkaian prosesi adat yang selalu di praktekan masyarakat ketika
mengapresiasikan sesuatu atau mengakhiri sengketa yang telah terjadi antar
warga, sering juga peusijuek di lakukan ketika warga melakukan/mendapatkan
keberuntungan, lepas dari marabahaya dan ketika melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan baik seperti hendak melakukan ibadah haji.