Rencong adalah senjata tajam
belati Dari Indonesia tradisional Aceh. Bentuknya menyerupai huruf 'L',
rencong termasuk dalam kategori belati yang berbeda dengan pisau atau pedang.
Rencong memiliki kemiripan rupa dengan keris. Panjang mata pisau rencong dapat
bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Matau pisau tersebut dapat berlengkung
seperti keris, namun dalam banyak rencong, dapat juga lurus seperti pedang.
Rencong dimasukkan ke dalam sarung belati yang terbuat dari kayu, gading,
tanduk, atau kadang-kadang logam perak atau emas. Dalam pembawaan, rencong
diselipkan di antara sabuk di depan perut pemakai.
Menurut
catatan sejarah rencong mulai dipakai pada masa Sultan Ali Mugayatsyah
memerintah Kerajaan Aceh pada tahun 1514-1528. Pada waktu itu masih
berorientasi pada kepercayaan Islam yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
sosial budaya masyarakat di daerah aceh. Sehingga kedudukan rencong adalah
sebagai berikut : gagangnya yang melekuk kemudian menebal pada bahagian sikunya
merupakan aksara Arab Ba ; Bujuran gagang tempat genggaman berbentuk aksara
Arab Sin ; Bentuk-bentuk lancip yang menurun ke bawah pada pangkal besi dekat
gagangnya merupakan aksara Arab Mim ; Lajur-lajur besi dari pangkal gagang
hingga dekat ujungnya merupakan aksara Arab Lam dan ujung yang runcing sebelah
atas mendatar dan bahagian bawah yang sedikit melekuk ke atas merupakan aksara
Arab Ha. Dengan demikian rangkaian dari aksara BA, MIM, LAM dan HA itu
mewujudkan kalimah “BISMILLAH”. Ini berkaitan dengan jiwa heroic dalam bentuk
senjata tajam yang dipakai sebagai senjata perang untuk mempertahankan agama
Islam dari penjajahan orang-orang yang anti Islam.
Rencong
memiliki tingkatan;
untuk raja atau sultan biasanya sarungnya terbuat dari gading dan mata pisaunya
dari emas dan berukirkan sekutip ayat suci dari Alquran agama Islam. Sedangkan
rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu
sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya.
Berikut
Tingkatannya:
- Rencong Meucugek.
Disebut
meucugek karena pada gagang rencong terdapat suatu bentuk panahan dan perekat
yang dalam istilah Aceh disebut cugek atau meucugek. Cugek ini diperlukan untuk
mudah dipegang dan tidak mudah lepas waktu menikam ke badan lawan atau musuh.
- Rencong Meupucok.
Rencong
ini memiliki pucuk di atas gagangnya yang terbuat dari ukiran logam yang pada
umumnya dari emas. Gagang dari rencong meupucok ini kelihatan agak kecil, yakni
pada pegangan bagian bawah. Namun, semakin ke ujung gagang ini semakin
membesar. Jenis rencong semacam ini digunakan untuk hiasan atau sebagai alat
perhiasan. Biasanya, rencong ini dipakai pada upacara-upacara resmi yang
berhubungan dengan masaalah adat dan kesenian.
- Rencong Pudoi.